Social Icons

Thursday 17 November 2011

Sebuah Penyesalan dan Tangisan Untukmu..




Ini kisah ku yang paling menyedihkan. Tapi, pengalaman ini takkan pernah bisa aku lupakan. Semua kisah ini berawal di hari itu…..

Hari ini tahun ajaran baru. Seperti biasa para siswa dan siswi baru melakukan kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu MOS. Aku salah satu siswi baru di sekolah ini. Pada awalnya semua hari yang kujalani biasa saja tapi ku tetap menikmatinya sambil terus mencari teman dan pangalaman baru.
Pelajaran pun mulai berlangsung seperti biasanya dan para siswa memulai kegiatan belajar. Saat itu konsentrasi ku dan siswa lain terhenti sejenak di saat suara ketukan pintu berbunyi dan muncullah wakil kepala sekolah kami beserta seorang cowok yang belum pernah aku dan temanku kenal. Pada saat itu wakil kepala sekolah kami berbicara di hadapan kami semua dengan suara yang keras,“ anak – anak, di kelas kalian ini ada siswa baru. Seharusnya dia ini masuk sekolah sama waktunya dengan kalian semua, tapi berhubung karena ada keperluan mendadak di singapura, maka dia menunda jadwal pertama masuk sekolah menjadi hari ini…”
Setelah pak guru menjelaskan perihal cowok baru itu, yang kalau ku lihat-lihat cakep juga . Kemudian pak guru menyuruh anak itu untuk memperkenalkan dirinya. Memang terlihat dari wajah anak itu sedikit keraguan, tapi akhirnya dia bersuara juga. Dia kemudian langsung memperkenalkan diri kepada kami semua, “ nama saya Reyvan, saya dari SMP Bunga bangsa. Senang berkenalan dengan kalian semua…” setelah dia memperkenalkan diri, kemudian wakil kepala sekolah kami menyuruh dia untuk duduk di bangku yang masih kosong. kebetulan atau emang keberuntunganku saat itu bangku yang kosong ada di depan meja aku …..waaaaaaahhhhh asiiiikkkk nech,,,,>_< JJJ…
Saat itu juga cowoq cakep itu,,,(ech salah, namanya qhand Reyvan) langsung duduk di depan mejaku. Aih….aih….seneng banget rasanya cowok secakep itu langsung dihadapan ku. Tapi aku gak boleh lama-lama mengagumi dia, karna aku harus ngelanjutin pelajaran yang sempat tertunda tadi.
Sekarang waktunya istirahat dan sekarang juga saatnya aku untuk berkenalan dengan dia, supaya lebih deket gitu….(malah kalau bisa lebih deket lagi). Aku mulai bertanya padanya, “ hayyy….nama kamu Reyvan ya???? Kalau boleh tau rumah kamu di mana sih???”, saat itu dia diam saja. Tapi beberapa lama kemudian dia kemudian menjawab, “ Rumah ku deket kok dari sini,kebetulan aku juga baru pindah….jadi aku lupa nama jalannya itu apa, tapi seingat aku di deket masjid yang warna hijau itu lah…”
Dalam hati ku berpikir….masjid yang warna hijau itu kan adanya di sebelah gang ku, berarti rumah dia deket donk dengan rumah ku......kemudian aku balik jawab, “ jalan itu namanya gang ridho, berarti deket donk dengan rumah ku???. Kalau begitu kita pulang bareng ya???” ini kesempatan emasku…kapan lagi bisa pulang bareng cowok cakep???
Dia kemudian langsung mengiyakan ajakan ku,,YES!!! Lengkaplah sudah keberuntungan ku hari ini.
Bel tanda pulang sudah berbunyi, aku sudah tidak sabar untuk bisa pulang bareng dia. Kami keluar dari kelas bersama-sama. Setelah ku perhatiin dia orangnya pendiam juga. Sampailah kami di gerbang sekolah, dia meminta ku untuk menunggu di gerbang itu. Aku bertanya-tanya dalam hati memangnya apa yang mau diambilnya lagi???tapi ku menurut saja. Tidak berapa lama kemudian, dia muncul dengan menaiki sepeda motor keren!!!! OMG…mimpi apa aku semalam di bonceng cowok cakep kayak Reyvan???
YES….YES……..YES…pokoknya hari ini aku seneng banget!!!
Hampir satu tahun berlalu semenjak hari itu. Hubungan pertemanan kami juga semakin akrab. Tapi yang anehnya dia hanya mau berteman dan dekat denganku. Padahal dia tau, banyak juga cewek di sekolah itu yang mengaguminya…tapi sepertinya dia tidak peduli, malah dia menjauhi mereka semua dan Cuma mau berteman denganku. Tapi tidak apa-apa…yang penting dia tetap dekat denganku.
Tapi lama-kelamaan timbul rasa aneh yang paling aku takuti..aku gak mau sampai rasa itu timbul padaku. Tapi kusadari, aku tak bisa menolaknya. Ternyata aku menyukai Reyvan!!! Oh tuhan….kenapa rasa itu sampai terjadi dan menimpaku?. Tapi untungnya aku bisa menutupinya dari Reyvan karena ku tidak mau berharap lebih darinya.
Dia begitu sempurna bagiku…bagaimana tidak sempurna?? Dia cakep, baik, tajir, keren, De El El lah..sedangkan aku, ku hanya cewek biasa, sederhana, pokoknya gak ada istimewanya lah (jadi menghina diri sendiri nich LL). Pokoknya aku harus ngelupain rasa itu. TITIK!!! Dia baik aja denganku aku sudah bahagia….tapi menurutku dia begitu perhatian dengan ku. Dia selalu membantuku jika aku dalam kesulitan, atau selalu menanyakan apakah aku sudah makan atau tidak. Ideeeeh……..dia perhatian banget. Kadang-kadang ku juga sempat ge-er, jangan-jangan dia juga menyukaiku…tapi itu kayaknya mustahil banget. Makanya ku jangan berharap lebih ama dia.
Hari itu praktek olahraga. Semua orang di kelasku termasuk aku sudah berada di lapangan. Tapi aku lupa membawa air mineralku untuk persediaan nanti, Terpaksa lah ku balik lagi ke kelas. Sesampainya ku di kelas, aku melihat Reyvan duduk di banngkunya sendirian. Aku bertanya dalam hati, Reyvan kok nggak ikut olahraga?. Akh daripada penasaran, mendingan ku tanyain langsung aja, “ Rey, kamu kok gak ikut olahraga? Kamu sakit ya?”. Saat itu juga dia langsung menjawab, “ gak koq, ku Cuma gak enak badan aja”
Duh….kasiannya lihat Reyvan, aku langsung menempelkan telapak tangan ku di dahinya, dan sontak saja aku terkejut. Badannya panas banget!!!. Aku bilang padanya supaya di bawa ke ruang UKS saja tapi dia menolak. Walaupun begitu, tetap saja aku akan memberitahukan ini ke petugas UKS sekolah kami. Ketika aku akan pergi, dia menarik tanganku dan mendekatkanku ke wajahnya. 

“ Sudah…gak usah khawatir, aku baik-baik aja kok kamu tenang aja..” waw….wajahnya deket banget dengan wajahku,,langsung saja aku deg-degan..tapi segera ku lepaskan tangannya. Tapi sepertinya di menolak karna dia tetap menggenggam tanganku. “ Sarah…ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu…tapi aku takut kamu bakalan menolaknya” terdengar suaranya ragu-ragu…tapi segera ku menjawab, “memangnya apa yang ingin kamu katakan”. Dia terdiam sejenak, tapi akhirnya dia melanjutkan ucapannya, “ sebenarnya dari dulu aku menyukai kamu, sebelum aku memasuki sekolah ini. Aku sudah mengenal kamu lebih dulu. Saat aku dan papaku berjalan-jalan di sekitar daerah ini karena ingin mencari lokasi proyek baru, aku melihat kamu sedang bercanda bersama temanmu. Ntah knapa rasanya aku langsung tertarik padamu. Aku tanyakan kepada penduduk di sekitar tentang kamu, ternya’ta kamu sebaya denganku dan baru saja tamat SMP. Begitu tau kamu sudah mendaftar di sekolah ini, aku langsung meminta ijin pada papaku untuk segera mendaftarkanku di sekolah dimana kamu akan sekolah nantinya. Sebenarnya papaku tidak mengijinkan karena aku baru saja mendaftar di sekolah yang lebih elit.
Tapi akhirnya papaku menuruti keinginanku, dan kamu tau kanapa aku memaksa untuk tetap bersekolah disini??? Karena aku ingin mengenalmu lebih dekat…..aku ingin kamu dan aku akhirnya bersama. Dan akhirnya keinginanku terkabul. Tapi aku tidak tau pasti kamu mau menerimaku atau tidak. Yang pasti ku sudah berkata jujur padamu karena sudah dari dulu perasaan ini aku pendam. Sarah….aku mau kamu berkata jujur padaku, kamu mau menerima aku jadi pacarmu???”, pertanyaan Reyvan saat itu membuat aku terkejut, mengapa tidak, dari dulu aku mengaguminya dan ternyata dia diam-diam juga menyukaiku!!!! YES…! Ternyata pengorbanannya cukup besar juga untukku..
Beberapa saat kemudian dengan sedikit malu-malu, aku langsung menjawab, “aku tidak menyangka akan jadinya begini, tapi tahukah kamu Rey, dari dulu juga aku sudah menyukaimu…dan aku juga menerimamu menjadi pacarku…”…

Pernyataan itu membuat Rey terkejut. Dia langsung bertanya “ kamu yakin dengan jawabanmu itu?”. “ ya, aku sangat yakin” ku langsung menjawab pertanyaannya. Saat itu juga dia melonjak kegirangan, dan langsung memelukku dan Sepertinya dia sudah melupakan rasa sakitnya. Namun, saat itu juga ku melepaskan pelukannya dan ku katakan padanya ku harus melanjutkan olahragaku yang sempat tertunda tadi. Tapi, sebelum aku pergi aku memaksanya untuk tetap pergi keruang UKS. Mungkin karena saking senangnya, dia langsung menuruti perintahku. “ hati-hati ya sayang”….dia mengatakannya padaku. Dengan tersenyum ku juga menjawab, “ ya cyank, cepat sembuh juga ya, jangan lupa minum obat”, ku langsung beranjak pergi dan berlari sambil melonjak kegirangan dan berteriak dalam hati “INI ADALAH HARI KEBERUNTUNGANKU!!!!!!!!!!.....”
Sudah sebulan kami jadian dan belum ada dari temen-teman kami yang mengetahuinya. Tapi itu memang ku sengaja karena ku tahu Reyvan amat populer di sekolahku. Sebenarnya Rey ingin semua orang mengetahui tentang hubungan ini, tapi tapi ku menolaknya, ntar aku malah di benci karena ku sudah mengambil cowok idaman mereka, Hihihihii
Tapi, sepertinya ada yang disembunyikan Rey dariku. Tapi ku tak tau itu apa. Aku tidak mau berprasangka buruk padanya, karena ku tau, Rey adalah cowok yang setia. Dia amat menyayangiku jadi tidak mungkin dia mengkhianati hubungan kami.
Suatu saat, aku memergoki Rey sedang membaca selembar kertas, tapi begitu mengetahui kedatanganku, di langsung menyembunyikannya. Aku berusaha memaksanya untuk melihat, tapi dia menolak. Saat itulah kecurigaan ku berawal….
Sebulan kemudian, Rey pergi selama dua minggu dan dia tidak memberitahukan kepergiannya itu kepadaku. Sebagai pacar, sepertinya aku tidak di hargai. Masa’ dia pergi selama itu tidak memberitahuku? Saat itulah ku mulai ngambek dengannya. Dan disaat kepulangannya, dia langsung mendatangi rumahku, dia langsung bertanya, “ yank kamu koq gak ada menghubungi aku beberapa hari ini?”, disaat itu juga ku langsung menjawab, “ gak salah? Kayaknya kamu yang kayak gitu dech. Kemana aja kamu dua minggu terakhir?kamu koq gak kasih kabar aku? aku ini kan pacar kamu!!!”
Dia terdiam sejenak dan sepertinya tidak menjawab pertanyaanku. Melihat responnya seperti itu, aku langsung mengatakan padanya, “kamu gak berani menjawab kan??” “bukan gitu yank..aku per…gi a…ku pe..rgi ke….” Dengan terbata-bata dia menjawabnya dan ku langsung memotong pembicaraannya, “sudah jelas kan semua?
Menjawab itu saja kamu ketakutan, berarti dugaanku selama ini benar, kamu Selingkuh!!!!!ya udahlah gini aja, mulai hari ini kita putus!!!! Begitu mendengar keputusanku, dia langsung menjawab, “kok secepat itu keputusan kamu??ini semua bisa aku jelaskan…”, “ gak ada yang perlu kamu jelaskan lagi, semuanya kan sudah jelas, mulai sekarang, anggap saja kita gak ada hubungan apa-apa…”. Di saat mendengar ucapanku, ku lihat dia menangis!!!
Dia langsung berkata, “kalau memang ini keputusanmu, ku terima. Tapi kamu harus tau, tidak ada cewek lain selain kamu. Aku bukan cowok seperti yang kamu bayangkan. Di dalam hati ini tulus mencintai kamu. Terimakasih karena kamu sempat menjadi orang yang istimewa di hidupku. Tapi walaupun kita sudah tidak ada hubungan lagi, aku tidak akan pernah melupakanmu…..” itulah kata-kata terakhir yang ku dengar dari mulutnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia langsung pergi meninggalkanku…..tapi dalam hati, ku tidak ingin perpisahan ini sampai terjadi…
Hari-hari di sekolah terasa tidak istimewa lagi setelah kejadian itu. Memang, setelah dia datang menemuiku waktu itu, dia tidak pernah datang kesekolah lagi. Namun ku tidak pernah memperdulikannya lagi.
Setelah seminggu kemudian, di kelasku sedang konsentrasi melihat guru menjelaskan pelajaran di depaan kelas. Namun terhenti sejenak di saat kepala sekolahku datang, sepertinya ada sesuatu yang ingin di beri tahukannya. Yeach…tentu saja. Kepala sekolah kami dengan raut wajah serius memberutahukan sesuatu yang pada akhirnya sulit untuk ku percaya…”anak-anak, di sekolah ini baru saja kehilangan murid sekaligus teman kalian. Dia di panggil yang maha Kuasa tadi malam…Reyvan Reizkadira. Dia menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah sakit Singapore saat setelah operasi atas penyakit yang di deritanya, kanker otak. Semoga arwahnya diterima di sisi tuhan yang maha kuasa…”
Setelah mendengar ucapan dari pak kepala sekolah, sepertinya dunia ini berputar….aku gak percaya dengan kenyataan ini …ternyata dia menyembunyikan ini dari ku!!!
Sepulang sekolah, ku berlari menuju rumahnya….terlihat ada banyak orang di sana dan juga sebuah karangan bunga menandakan bahwa ada yang berduka cita di sana. Tanpa menunggu lama lagi, ku langsung memasuki rumahnya dan….astaga…..ku melihat Rey terbaring di sana!!!!. Batin ini menjerit….dan masih tidak terima atas kenyataan ini. Ku langsung menghampiri jasadnya…terlihat wajahnya kaku namun tersenyum seperti memberi isyarat dia bahagia di sana….tapi ku masih belum menerima kenyataan ini!!!! Oh tuhan…kenapa ini semua begitu cepat terjadi?? Ku masih mencintai dia tapi dia begitu cepat meninggalkanku.
Disaat ku larut dalam tangisan, terasa pundakku di tepuk. Setelah menoleh ke belakang, aku melihat seorang cewek yang sepertinya masih SMP memberi isyarat bahwa dia ingin berbicara padaku. Aku pun mengikutinya ke sebuah kamar yang ternyata itu adalah kamar Rey. Di sana aku melihat fotoku tetap menghiasi dindingnya….ternyata tidak ku sangka, walaupun aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya, dia tetap mencintaiku..oh tuhan…betapa jahatnya diriku memutuskannya di saat dia membutuhkanku….
Ku lihat cewek yang ternyata adiknya Rey itu memberikan sebuah surat padaku. Dia mengatakan sebelum kakaknya itu menghembuskan nafasnya yang terakhir…dia menyuruh adiknya memberikan surat itu padaku sesuai wajah yang ada di dalam foto itu. Dan setelah ku buka, ku langsung menangis sejadi-jadi nya ketika ku baca isinya. Di menuliskan:


“ dear Sarah….
Ketika kamu membaca surat ini, berarti aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Maaf jika aku menyembunyikan semua ini darimu…aku tidak mau kamu terus kepikiran karena ku. Ketika kamu melihat aku menyembunyikan sebuah kertas, itu adalah catatan mengenai penyakit ku…aku tidak mau kau sampai mengetahui semuanya…dan ketika aku tidak memberitahukan kepergianku waktu itu, karena aku tidak ingin kamu mengkhawatirkanku karena di saat itu aku ingin menjalankan operasiku yang ketiga…yach…aku memang aku mengidap penyakit kanker otak…aku tidak ingin kamu mengetahui penyakitku yang sebenarnya karena ku takut kamu tidak mau menerimaku dan malah meninggalkanku.
Ketahuilah sarah….kamu begitu berarti bagiku. Aku tidak mau sampai mengecewakanmu…dan aku tidak mau sampai kehilangan kamu..tapi perpisahan itu telah terjadi,,,sebenarnya hatiku hancur saat itu semua terjadi..tapi aku harus menerimanya jika itu dapat membuatmu senang.

Walaupun aku sudah tidak di dunia ini lagi, tapi aku akan tetap mencintaimu dan tetap memperhatikanmu di sana. Mohon jangan tangisi kepergianku karena itu akan membuat hatiku sakit dan tidak tega meninggalkanmu…..
Aku akan tetap selalu di hatimu dan selalu menjagamu……
Kau yang terindah…

Yang mencintaimu,
Reyvan

Tangisanku tak bisa di bendung lagi ketika membaca surat itu. Ternyata aku telah salah menilainya….kesetiaannya yang begitu kuat tapi aku sangat meragukannya…cintanya begitu besar untukku tapi aku membalas dengan malah menyakitinya.
Maafkan aku Rey….aku telah sangat bersalah karena telah berburuk sangka padamu. Tapi ku lakuin itu karena aku sangat sayang padamu, ku gak mau kamu meninggalkanmu dan pergi dengan yang lain…tapi semuanya telah terlambat…aku tak bisa berbuat apa-apa lagi…yang bisa kulakukan hanya menangis dan terus menangis…
Aku ikut mengantarkan Rey di tempat peristirahatannya yang terakhir. Walaupun air mata ini terus mengalir, tapi aku harus ikhlas melepasnya. Mungkin hanya surga tempat yang pantas buat orang sebaik dia…
Selamat jalan Rey…aku akan tetap mengenangmu meskipun kita telah berpisah,,,,namun hati ini masih untukmu….di setiap do’aku akan kuselipkan namamu…agar tuhan tau bahwa kau orang yang paling berarti dalm hidupku… Miss you…

Menunggu Keseriusan



“Kia, sebenarnya aku sudah capek, kalo kita kayak gini terus, aku pengen kita berhenti ribut, musuhan dan bertengkar, kamu mau kan?”
“Heh, dengar ya Do, aku sebenarnya juga nggak pengen lagi ribut sama kamu, kamu kira aku juga nggak capek apa?”
“Iya ya, Kia, aku juga pengen bilang ke kamu sesuatu yang selama ini aku pendam, aku pengen ngomong serius sama kamu.”
“Ya udah, ngomong aja, apa?!!!”
“Kia sebenarnya, sejak pertama, sejak dulu sekali aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu........”

“Haa .....?!!!! He-he ....he-he....”
“Kamu jangan ketawa, aku serius, dari dulu aku pendam perasaanku ini ke kamu, dan sekarang aku udah capek, makanya aku bilang aja ke kamu semuanya, kalo dari pertama kita kenal aku suka dan sayang sama kamu, tapi ..tapi... sebagai teman.
Apa-apaan sih si Dado ini, aku benar-benar benci sama dia. Beberapa detik yang lalu baru aja dia bilang kalo dia suka dan sayang sama aku, tapi kenapa sekarang dipertegasnya dengan kata-kata sebagai teman, aku jadi nggak bisa mengartikan dengan jelas, apa yang ada di hati dia sebenarnya. Tapi mata Dado merah, dia seperti mau nangis, aku juga nggak tau harus jawab apa? Sepatah katapun nggak ada keluar dari mulutku.

Akhirnya aku ninggalin dia, dengan perasaan yang binggung dan masih bimbang, rasanya aku ingin mengungkapkan isi hatiku juga, tapi kenapa justru aku cuma bisa diam? Aneh banget? Andai aja Dado tau kalo aku juga punya perasaan yang sama ke dia, tapi kenapa akhirnya dia malah ngomong sebagai teman ya? Apa mungkin karena tadi aku meresponnya dengan ketawa, aduuuuh ....gimana ini? aku salah, andai aja tadi nggak ngetawain dia ......


Hari-hari pun berlalu, aku dan Dado nggak pernah teguran lagi. Selama ini walopun kami sering berantem, tapi satu yang nggak pernah kami lakukan, yaitu saling diam. Nah, sekarang udah hampir 2 minggu kami berdua nggak pernah ngomong lagi. Entah siapa yang mulai duluan. Yang jelas, aku dan Dado sampe sekarang nggak ada yang mengalah.
Siang ini, aku nggak menyangka melihat pemandangan yang membuat jantungku serasa mau copot. Di cafe itu saat jam istirahat aku melihat Dado lagi duduk berhadapan dengan seorang cewek. Dia bukan karyawan di tempat kami kerja. Aku baru pertama kali ini ngelihat dia. Dia cantik, dan kayaknya mereka lagi asik ngobrol sambil ketawa-ketawa. Aku merasa sakit banget, aku cemburu, patah hati, marah dan benci banget sama mereka. apalagi sama Dado, apa maksudnya kayak gini, baru dua minggu yang lalu dia bilang suka dan sayang sama aku, dan cepat banget dia langsung dekatin cewek lain.

Aku terus mencoba menghindari dari Dado, kadang entah Tuhan yang mungkin mengaturnya, aku dan dia selalu aja selisih jalan, sampe-sampe kadang kami malah tabrakan, dan akhirnya dengan spontan kami langsung menghindar. Aku sebenarnya udah capek banget kalo terus kayak gini terus. Entah kapan masalah ini bakal selesai. Sampai akhirnya, aku dengar berita yang membuat aku kaget. Dado sekarang jadian sama cewek yang waktu itu aku pernah aku liat di cafe. Awalnya aku nggak percaya dan mungkin hatiku nggak bisa terima. Cepat banget rasanya Dado membuang jauh perasaannya dulu buat aku. apa mungkin selama ini dia nggak tulus ke aku?

Beberapa bulan berlalu, aku masih merasa menyesal dengan kejadian yang dulu. aku masih sering merasa sakit kalo aku liat Dado dan pacarnya.

Tapi apa boleh buat, semua udah terjadi, penyesalan selalu pasti datangnya belakangan. Sekarang yang membuatku masih tetap mau satu kerja dengan Dado cuma masa depanku, aku harus mikirin masa depanku juga, aku nggak mau gara-gara cowok hidupku hancur. Walopun sebenarnya jauh di hati kecilku, aku emang udah hancur, sakit, perih dan segala macamnya aku rasakan. Tapi untuk menghibur diriku sendiri, aku juga berhasil membenci Dado sepenuh hatiku. Aku bisa menghilangkan penderitaanku dengan cara membencinya. Yang aku rasa semakin hari aku semakin benci Dado.

Suatu hari, waktu bangun pagi aku ngalamin sesuatu yang lain, dalam pikiranku terlintas wajah Dado. Tiba-tiba hatiku jadi lunak, perasaan benci, kesal, sakit, hilang perlahan-lahan. Rasanya pintu maaf buat Dado udah terbuka lebar, tapi aku nggak tau kenapa aku tiba-tiba jadi selembut ini. Aku yang biasanya keras hati dan keras kepala sekarang terasa lemah dan cengeng banget. Nggak kerasa air mataku jatuh begitu aja, aku menangis sejadi-jadinya, perasaan yang campur aduk bermain di hatiku. Aku mulai menerima Dado di hatiku, aku merasa aku harus memaafkan dia, aku harus ikhlaskan dia buat siapapun, karena yang terjadi selama ini sebenarnya aku nggak pernah rela dia bahagia dengan siapapun, makanya timbul rasa benci di hatiku sendiri yang seharusnya nggak boleh aku rasakan. Aku udah jahat dan berdosa. Maafkan aku Tuhan.

Di tempat kerja, entah kenapa Dado kayak mencoba lagi buat deketin aku. Apa dia merasakan hal yang sama denganku? Dia mulai menegurku, dan tentu aja aku nggak nyuekin dia lagi. Di wajah Dado kelihatan ada rasa heran dan kaget, waktu aku merespon dia. Dia mencoba tersenyum, dan aku pun membalas senyumannya dengan tulus. Bahagia banget rasanya bisa membuat orang senang. Dan emang bahagia juga rasanya bila nggak ada rasa benci dalam hati. Sekarang aku udah bisa ikhlas merelakan Dado dengan cewek itu, dia pasti sangat bahagia kan? Di dalam hati aku coba untuk meminta sama Dado, karena terus terang aku belum berani buat langsung ngomong sama dia. Waktu Dado lagi sendirian dan nggak tau lagi mikiran apa, diam-diam aku menatapnya, aku seolah-olah bertelepati dengan dia dan mengirimkan kata maaf ke telinganya. Aku berdoa, ya Tuhan dia dengarin aku.

Malamnya, waktu aku nunggu jemputanku pulang kerja. Rasanya jantungku mau copot waktu Dado datang tiba-tiba menghampiriku. Spontan mengambil dua tanganku.
“Kia, aku mau minta maaf. Kamu mau kan maafkan aku?”
“........ya.”

“Benar Kia? Kamu udah maafin aku? Sekarang berarti kita temanan lagi donk?”
“........ya, aku juga minta maaf Do.”

“Kia, aku senang banget, akhirnya kita bisa temanan lagi, kamu tau nggak? Udah dua bulan kita nggak teguran.Aku nggak percaya selama ini kamu tahan banget kayak gini, kamu benar-benar keras Kia.”

“Yee .... emang kamu apaan donk? Kalo nggak keras juga? Kamu juga tahan kan, kenapa baru sekarang kamu berani tegur aku lagi, coba?”

Akhirnya, beban yang selama ini aku tanggung terlepaskan juga. Emang waktu yang lumayan lama banget untuk punya musuh di dunia ini. Dua bulan, aku nggak pernah teguran sama Dado. Selama itu juga aku jadi cewek jahat, kasar yang sering nyakitin hati Dado. Nggak cuma Dado sih, teman-teman di sekitarku juga kena getahnya lantaran selama ini mereka juga memaksaku buat memaffkan Dado. Tapi toh, dua bulan itu aku keras banget, dan nggak ada yang bisa meruntuhkan aku kecuali perasaanku tadi pagi yang tiba-tiba aja muncul waktu aku bangun pagi. Emang aneh.

Yang masih bikin aku penasaran, gimana ya kabar Dado sama pacarnya? apa mereka masih pacaran, koq anehnya beberapa minggu terakhir ini Dado pun jarang banget jalan sama cewek itu lagi. Apa mereka udah putus? Aku pun nggak pernah dengarin gosip mereka. Dan tiba-tiba aku tertarik banget buat mengetahuinya.

“Cewek kamu mana Do, koq sekarang aku jarang banget liat kalian jalan bareng?”
“Oo.. Dwi? Kita udah putus. Udah sebulan ini nggak ada komunikasi.”

Jadi mana cewek itu Dwi, cewek yang dibilang teman-temanku mirip banget sama Dado. Dan sering banget digosipkan kalo mereka itu bakalan berjodoh karena wajahnya yang mirip. Waktu aku masih benci sama Dado, aku berpendapat, soal jodoh kan di tangan Tuhan, belum tentu mereka jodoh hanya karena wajahnya mirip. Tapi, aku penasaran kenapa sampe putus. Yang aku amati sih, hubungan mereka kayaknya baik-baik aja. Kayak membaca pikiranku, Dado langsung menjawabnya.

“Dwi bukan cewek yang nggak benar, Kia. Ternyata dia suka mainin perasaan cowok, selain itu dia juga matre. Dwi, juga suka bergaul dengan teman-teman cewek yang nggak benar, suka ngerokok, pergi dugem, aahhh .... segala macamlah. Yang jelas, kayaknya aku nggak pernah bisa mencintainya dari dulu sampe sekarang.”
“Maksud kamu?”

“Ya, dari pertama aku kenal Dwi, aku berusaha keras buat cinta sama dia, tapi kayaknya yang selama ini aku rasa nggak pernah tulus. Aku nggak benar-benar mencintai dia.”
“Trus ....?”

“Ya, trus, berarti selama ini aku udah membohongi dia, aku bohong dengan diriku sendiri, dan aku juga udah bohong sama kamu.”
“Maksud kamu? Apa hubungannya dengan aku?”
Dengan pura-pura bego’ aku terus bertanya ke Dado, dan ...
“Kia, aku masih suka dan sayang sama kamu.”
“Ha-ha .....ha-ha apa? Kamu nggak salah, serius ato bercanda?”
Aduuuh ....... kenapa aku tertawa lagi ya, ya Tuhan mudah-mudahan nggak melenceng deh.

“Bercanda ....!!!”
“Oww, bercanda ya Do? Kirain kamu serius tadi, ha-ha ...ha-ha ...ada-ada aja kamu.”
“Ya udah, aku pulang duluan ya, kamu belum dijemput juga?”
“Nggak tau deh, koq belum dateng ya?”

Beberapa saat suasana antara aku dan Dado jadi canggung. Sumpah, aku benar-benar kaget denger Dado bilang bercanda tadi. Aku mengutuk-ngutuk sendiri dalam hati. Jadinya koq malah kayak dulu sih? Gimana ini? Koq aku juga bego ya. Artinya, sebelum Dado pamit dan mencoba menghidupkan mesin motornya, tiba-tiba spontan aku memanggil dia.

“Dado, kamu sebenarnya serius ato bercanda sih? Kamu marah sama aku?”
“Lho, kenapa aku mesti marah sama kamu? Udah, nggak usah dipikirin, aku cuma bercanda koq.......”

Sekali lagi aku tanya sama kamu ya, kamu serius kan Do dengan perasaan kamu?”
“ ...........”

“Do, ayo jawab, aku benci banget dengan Dado yang kayak ini, kenapa sih Do dari dulu sampe sekarang kamu nggak pernah mau ilangin sifat gengsi dan jaim kamu?”
“Iya, Kia .....aku serius masih suka dan sayang sama kamu, dari dulu aku ngak pernah bisa melupakan kamu, walopun aku sudah mencoba membuka hati buat cewek yang lain. Tapi, entah kenapa aku selalu sayang suma sama kamu. Aku pernah berdoa Kia, moga-moga aja Tuhan mempersatukan aku dan kamu.”
“ .......Do, kenapa kamu susah banget buat ngomong kalo kamu itu sayang dan cinta sama aku?”

“Maaaf aku ya, jujur selama ini aku emang selalu mencoba jaim dan gengsi banget sama kamu. Aku malu, lantaran aku masih ragu dengan perasaan kamu sendiri Kia.
“Nggak Do, asal kamu tau, aku udah sayang banget sama kamu sejak pertama kali kamu bilang suka sama aku. Aku sayang sama kamu sampe sekarang Do.”

Akhirnya, semua udah terbongkar dan nggak ada lagi yang tersembunyi. Akupun udah merasa lega dan tenang banget bisa mengungkapkan isi hatiku selama ini. Ternyata perasaan aku dan Dado selama ini sama, cuma kemunafikan yang jadi penghalang kami. Sekarang setelah tau semuanya. aku bisa merasakan kebahagianaan yang dianugerahkan Tuhan buat aku. Terima kasih Tuhan buat semua ini.**


CINTANYA BERPALING PADAKU


Arzcha  membanting tubuhnya di atas ranjang. Matanya berkaca-kaca, masih tidak percaya. Rohman, cowok dengan postur tinggi & item manis. Orang yang selama ini ia kenal sebagai pacar dari Wiwid, salah satu sahabat karibnya. Dan dia tahu betul, Fina sangat mencintainya, dengan segala cara Fina mati-matian untuk mempertahankan cinta Rohman. Tetapi, kejadian tak disangka tiba-tiba terjadi. Rohman menyatakan cinta padanya. Ini pasti akan menjadi sebuah dilema cinta.
    “Aku sayang kamu, aku cinta kamu..??”
    “Apa aku salah, Cha..??”
    “Aku rela memutuskan Fina, kenapa, itu karena aku tidak bisa membohongi perasaanku padamu Arz”.
    Kata-kata itu selalu terngiang di telinganya. Beberapa jam yang lalu, Rohman mengatakan semua yang ada dalam hatinya. Masih tak habis pikir, merasa dunia tak adil. Gadis yang sekarang duduk di bangku kelas XI SMA menangis sejadinya. Walaupun tak mengeluarkan suara.
    Ia kehilangan semua moodnya untuk belajar. Untung besok adalah hari minggu, yang dia anggap adalah hari kebabasan untuk meluangkan waktu dan membuang semua kejenuhan yang dihadapi setelah disuguhi seabreg kegiatan dan pelajaran di sekolah.
    “Tuhan, What happen with me..??”
    Dalam hati ia selalu bertanya-tanya.
    “Arrrghhh, kenapa semua ini terjadi padaku?”
    “Apa yang akan dikatakan Wiwid kepadaku jika ia tau semua ini. Apa yang akan dikatakan oleh teman-temanku?”
    “Aku tak bisa, aku bukan perebut cowok orang !”
    ***
    Lalu ditelfonlah Shoub, sahabat sekaligus sepupu. Yang dia anggap adalah sahabat yang paling gokil dalam segala perbuatan juga aktivitasnya sehari-hari, yang paling penting tentu bisa mengerti setiap dia berkeluh kesah padanya.
    “Tuutt… Tuutt… Tutt…”
    “Hallo, selamat malam, pembasmi serangga siap membantu anda”
    “Kami akan melayani anda seprofessional mungkin. Semua jenis serangga akan kami basmi”. Hehehe….
    Suara bercanda Shoub terdengar dari kejauhan. Tetapi ia belum bisa bicara, bibirnya masih kaku untuk mengucapkan kata-kata. Suaranya serak, karena hampir dua jam dia menangis.
    “Hallo, selamat malam, pembasmi serangga siap membantu anda”
    “Kami akan melayani anda seprofessional mungkin. Semua jenis serangga akan kami basmi”. Hehehe….
 
    Shoub mengulangi kata-katanya.
    Dan barulah ia mengucapkan kata-kata yang terdengar serak.
    “Aku mau curhat Shoub. Aku bingung, harus bagaimana..??”
    Dan langsung saja Shoubh, dengan keisengannya menjawab.
    “Wakh,, ada yang salah nich. Minum obatnya ketuker sama racun tikus ya..??”
    Dengan nada memelas serta suara serak Arzcha menjawab.
    “Serius ini, ada waktu kan buat dengerin?”
    Dengan PD-nya Shoubh langsung menjunjung tinggi rasa persahabatan & persaudaraan. Tentu dengan versinya sendiri. “Ia… ia… maaf, buat sahabatku. Apa sich yang nggak.. hehe..??”
    “Gini Shoubh, kamu tahu Rohman kan?”
    “Ia, tahu. Pacarnya Wiwid kan? Ada apa dengan dia?”
    “Dia tadi ke rumahku, dia bilang sangat mencintaiku, dia memaksa aku jadi pacarnya.”
    “Yess..!!”
    “Ko, Yess. Eman

g kenapa?”
    “Aku bakal dapat traktiran makan gratis nich” hehehe
    “Akkhh,, Shoubh.… jangan bercanda dulu kenapa sich..?? Orang lagi serius juga”. Suara memelas dan manja keluar dari mulut Arzcha..
    “Ia,, maaf lagi dech. Emang kenapa, toh kamu lagi jomblo, orangnya biarpun item manis, cakep juga, lumayan lah?” kata Rohman mencoba menghibur.
    “Bukan itu masalahnya, kamu nggak pernah tau kan kalau Wiwid sangat mencintai Rohman..?? Dia mati-matian mempertahankan cinta hanya untuk seorang Rohman. Kemarin ada 2 cwok yang nembak Wiwid, juga dia tolak”. 
    “Ooo… begitu, terus mau bagaimana?”
    “Aku bingung, aku nggak tahu, apa yang harus aku lakukan”.
    “Ya, udah, besok aku temenin ke rumah Wiwida, nglurusin masalah ini baik-baik. OK?”
    “Hah,, apa kamu sudah gila. Mau bilang Wiwid ke aku. Bisa-bisa aku akan langsung kena semprotan dari Wiwid?”. Sontak saja Arzcha langsung mengeluarkan kata-kata emosinya.  Dengan santai dan bijaksananya Shoubh menjawab.
    “Terus… mau sampai kapan kamu pendam? Kalau Wiwid sudah tahu pasti semuanya akan terasa tenang & masalah clear. Mau nggak, kebetulan besok hari Minggu, aku juga libur kerja. Kalau nggak mau ya sudah”.
    Arzchapun bingung memikirkan semua itu. Mungkin sudah buntu pikirannya. Dan mau saja mengikuti ajakan sahabatnya.
    “Ia dech, tapi kamu yang ngmong ya..??
    “Lhoo. Kok aku sih, yang punya problem kan kamu”
    Lagi-lagi Arzcha dengan memelas dengan setengah merayu. Dia paling tahu kelemahan Shoubh. Kalau Shoubh tidak akan tega melihat orang kesusahan, apalagi seorang perempuan.
    “Ayo donk, please. Bantu aku, katanya sahabatku”
    Dan benarlah, Shoubh langsung menyetujui permintaanya.
    “Ya udah, sekarang aku mau tidur dulu. Ngantuk banget.”
    “He’Em,, makasih don. Besok pagi langsung ke rumahku ya..??”
    “Ia..ia.. aku pagi-pagi ke rumahmu. Udah ya, tinggal
½ watt nich. Bye…” “Tut…tut…tut..”
    Telponpun diputuskan oleh Shoubh. Dengan setengah menggerutu. Huh, kebiasaan banget. Belum dimatiin, udah dimatiin duluan.
    Tetapi, Arzcha juga sangat tau kalau Shoubh kecapean habis kerja seharian. Apalagi kerja di bidang jasa, pasti sangat capek. Menghadapi 1001 macam karakter orang, tapi selalu dia bisa membuat dirinya tersenyum seperti sekarang ini. Makanya dia memasukkan Shoubh ke daftar sebagai sahabat yang paling baik. Walaupun kadang memang membuat kesal setengah mati. 
Akhirnya, Arzcha pun mencuci mukanya yang lusuh oleh air mata telah kering. Lalu merebahkan badan serta memejamkan mata. Karena Arzcha juga sangat capek, setelah seharian diboombardir ulangan 3 mata pelajaran. Ditambah lagi Rohman yang barusan membuat dirinya kaget, hampir mencopot jantungnya.
    ***
    Minggu yang cerah adalah hari yang asyik bagi para kaum muda. Apalagi yang sudah punya pasangan. Mereka pasti akan memanfaatkan momentum itu untuk sekedar berjalan-jalan mungkin atau aktivitas lainnya, walaupun dalam 1 bulan ada 4 kali hari minggu, tetapi tidak ada bosannya menunggu hari minggu tiba. Tetapi, tidak bagi Arzcha sekarang, yang sedang diberondong dengan sejuta masalah baginya. Ketika dia bangun, sangat malas untuk beraktivitas. Padahal biasanya hari minggu adalah hari yang paling istimewa dalam hari-harinya. Dengan langkah lesuh, dia menuju kamar mandi untuk menyegarkan badan sebelum Shoubh datang. Arzcha tidak mau, Shoubh nyerocos menceramahinya ketika ia datang, belum sempat mandi. Kemarin Shoubh sudah berjanji akan datang pagi-pagi.

    ***
    “Permisi… tok… tok… tok…”.
    Suara Shubh berubah menjadi kakek-kakek, ketika mengetuk pintu untuk menemui Arzcha di rumahnya. Dan langsung mama Arzcha yang sedang berada di dapurpun langsung bergegas membukakan pintu untuk tamunya. Ketika mamanya yang tak lain adalah tantenya membukakan pintu.
    “Ya ampuuunnnn,,,, kamu lagi, kamu lagi shoubh, gak ada kapoknya ya ngerjain tante”. Dengan setengah kesal mama Arzcha mengomeli ponakannya yang isengnya kadang keterlaluan. Memang, tidak Cuma 1 kali mama Arzcha tertipu dengan ulahnya Shoubh. Tapi, ya seperti biasa Shoubh hanya melontarkan senyum khasnya untuk tantenya itu, seolah tak mempunyai dosa sedikitpun.
    “Hehehehe… maaf, Tan. Arzchanya ada..??”
    “Awas,, ya, sekali lagi..!! Ada, baru selesai mandi tuch”
    “Yaudah masuk, tante lagi masuk, ntar gosong lagi”
    “Ia… ia… ia… ngomel mulu, cepet tua tan. Hehehehe”
    Lagi-lagi Shoubh membuat kesal kepada tantenya. Sehingga tantenya pun mengeluarkan jurusnya.
    “Ya ampuunn,, ini anak satu. Berbalik sambil menjewernya”
    “Peace… Tan. Peace… Ampun !!” bujuk Shoubh kepada tantenya agar melepaskan tangan dari telinganya.
    “Ada apa sich, pagi-pagi dah ribut-ribut. Kayak anak kecil aja”. Tiba-tiba Arzcha muncul dari dalam.
    “Udah-udah, mama ke dapur lagi, gosong tuch masakan”, lalu mama Arzcha pun kembali ke dapur meninggalkan keponakannya yang super rese itu. Arzcha sudah tahu betul kelakuan sepupunya kepada mamanya. Arzcha pun langsung meluruskan permasalahan kepada Shoubh, dan mengajak ke rumah Wiwid.
    “Jadi, gimana..?? ke rumah Wiwid sekarang..??” tanya Arzcha kepada Shoubh.
    “Nggak, besok aja sekalian” Shoubh menjawab dengan agak ketus, karena kesal.
    “Hehehe… ia.. ia.. ayo berangkat, jangan manyun begitu”, canda Arzcha kepada Shoubh. Akhirnya mereka berdua menuju ke rumahWiwid.
    ***
    Tapi apa yang terjadi, tanpa disangka, tanpa direkayasa, dan di luar skenario, kalau bahasa pertelevisian. Sesampainya di rumah Wiwid, Rohman & Wiwid sedang di ruang berdua seperti larut dalam kesedihan. Arzcha pun melangkah lemas, ketika dipersilahkan duduk oleh Wiwid. Bagaimana tidak sahabat yang selama ini jadi pendengar setia ketika Arzcha sedang diberondong masalah dalam hidupnya. Sekarang ia bersedih karena dilema yang menyangkut dirinya. 10 menit mereka berempat membisu. Suasana menjadi sangat amat dramatis seperti di film Titanic ketika Jack menyelamatkan kekasihnya Rose. Atau mungkin seperti Fahri di Ayat-Ayat Cinta ketika dihadapkan kepada dua perempuan yang dicintainya. Shoubh anak super resepun hanya diam ikut larut dalam suasana pagi itu.
    “Cha… aku akan ikhlas jika semua ini yang terbaik untuk Rohman, semua ini memang sudah suratan. Kamu jauh lebih baik daripada aku. Please banget, bahagiain dia. Kita akan tetap bersahabat. Aku hanya memohon 1 permintaan saja, jangan pernah kau sakiti dia” Wiwid memecah kebisuan sambil meneteskan air mata.
    “Tapi Wid..??” belum selesai Arzcha berpendapat, sudah dipotong dulu oleh Rohman.
    “Wid, kamu percaya kan. Semua akan indah jika kamu menerimanya dengan tulus..?? Cinta ini akan mengalir seperti air di sungai. Cinta ini akan abadi jika kamu memang cinta dengan persahabatan ini.Wiwid sudah rela aku untukmu, aku tinggal menunggu keputusanmu”.
    Wiwid tak mampu berkata-kata lagi, kepalanya berat tak tertahankan. Jiwanya seperti akan keluar dari raganya.
    Suara teleponpun berdering, Arzcha dengan setengah sadar mengambil dan melihat “Rohman memanggil..”. Arzcha baru sadar ternyata semua yang dialaminya adalah mimpi. Jantungnya masih berdegup dengan kencangnya. Darahnya mengalir deras. Keringat dinginpun keluar. Apakah ini pertanda akan mulainya segala mimpi itu. Hanya Icha dan Tuhan yang tau. 

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

WELCOME TO MY BLOG ...