Social Icons

Sunday 19 March 2017

KUKORBANKAN KEBAHAGIAANKU

Hubunganku dengan sultan bukan lagi hubungan yang sepele. Sudah 5 tahun sultan menemani ku sedih dan senang. Apapun keadaanku dia selalu menerima apa adanya. Jadi apa yang terjadi pada aku dan sultan sekarang ? kenapa cinta harus ada yang meninggalkan dan yang ditinggalkan.

Jadi ini masalah restu. Orang tuaku memberiku pilihan yang sama sekali gak masuk akal. Satu sisi aku ingin melanjutkan study ku keluar negeri seperti mimpiku, satu sisi aku punya kekasih yang begitu setia dan begitu mencintaiku. Ayahku meminta, aku boleh melanjutkan studyku asal aku putus dengan kekasihku.

Jadi apa yang harus aku lakukan ? putus begitukan ? Oh tuhan. Aku gak sanggup. hatiku berteriak dan ingin kau ambil saja hati ini jika aku dan kekasihku harus kau pisahkan dengan kejam. Kami sudah bukan lagi sepasang kekasih. Kami sudah menjadi bagian yang saling melengkapi. Andai satu hilang, yang lain tak akan bisa berjalan.

Jadi apa yang harus aku lakukan ? Sekarang aku sudah berada diluar negeri dan menjalani study ku. Hari terakhir aku dirumah kekasihku menemuiku, Aku gak bisa berkata apapun, yang aku bisa hanya memeluk dan menangis. Aku sudah memberitahu apa yang terjadi dan apa yang sebenarnya aku rasakan. Kami hanya bisa berpeluk dan menangis. Tak ada lagi kata yang mampu kami bicarakan saat itu. Kami sakit. Kami terluka.

Aku dan sultan gak mampu untuk berpisah. Selama aku study aku masih ditemi sultan yang selalu menjadi mataku. Sultan yang menjadi tanganku. Sultan yang menjadi hidupku. Hingga suatu saat ayah menyadari bahwa kami masih bersama. Dan semenjak itu mama jadi sasaran kemarahan ayahku.

Ayahku gak meyukai sultan karna bukan orang yang sepadan sama aku. Sultan hanya orang bisa yang punya satu warung kopi dan hidupnya yang sangat sederhana. Menerima apa yang diberikan Tuhan dan gak pernah mengeluh dengan rejeki yang diterimanya. Dia adalah cahaya yang memberikan arti dalam hidupku yang sempit ini. Dengan cara yang berbeda dengan orang lain. Sultan adalah segalanya setelah orang tua dan adik - adikku. Aku percaya bahwa sultan adalah orang yang pantas menerima sisa umurku. Yang bersanding dan menggenggam erat tanganku.

Mamaku gak pernah kasih tau aku tentang sikap ayah yang mulai kasar sama mama. Hingga suatu saat ketika aku seedang telfon mama ada dokter yang datang kerumah. Esok harinya aku telfon mama dan tanya apa yang terjadi. Dan kali itu maam jujur tentang semuanya. Mama setiap hari kena omongan kasar ayahku yang gak berhenti  henti. Mamaku sakit. Dokter bilang sakit mamaku sudah banyak. Jika tidak ditindak lanjuti dengan cepat bisa menjadi kanker otak. Karna ada gangguan pada syaraf otak mamaku sekarang.

Aku merasa sangat berdosa ketika tahu akan jadi seperti ini. Malam itupun aku chat Sultan. Dan bilang padanya semua yang terjadi padaku. Aku ceritakan semuanya pada Sultan. Aku pun meminta untuk mengorbankan hubunganku dengannya demi mamaku. Sultan bilang tidak sanggup. Tidak Bisa. Dan Tidak Mau.

Sungguh perasaanku hancur dengan semua keadaan ini. Aku mencintai keluargaku dan begitupun dengan Sultan. Sebelumnya aku telpon mama, bilang kalau disini uangku untuk makan sudah habis. Waktu itu juga aku bilang mama kalau Sultan sedang mempersiapkan rumah buat aku. Rumah untuk aku dan sultan setelah menikah nanti. Mama gak sadar bahwa saat itu ayahku denger percakapan ku sama mama. Saat itu ayahku marah besar. Dan sampai dengan 5 harian aku gak dapat kiriman uang untuk makan. Aku cuma bisa minum air putih dan makan nasi yang sudah aku beli sebelumnya.

Aku meminta sultan agar hubungan kita disudahi saja. Aku benar - benar gak sanggup jika aku harus melihat mamaku menderita. Sejujurnya aku gak siap dengan semua yang aku ucapkan. aku dan nafasku tidak bisa tanpa sultan disampingku. Aku sudah tidak bisa hidup sendiri lagi. Aku lupa bagaimana caranya mengawali perpisahan. Aku gak tau caranya tanpa kekasihku. Aku tidak bisa Tuhan. ini berat.

Sudah aku bicarakan semua sama sultan. Dan keesokannya aku chat mama, aku minta mama bicara sama ayah kalau aku dan sultan sudah gak ada apa - apa lagi. Dan malamnya mama bilang kalau ayah udah transfer uang ke aku.

Aku gak tau sebenarnya siapa yang jahat. Aku mencintai sultan Tuhan. Tapi kau tak ijinkanku untuk bersamanya. Berikan jalan agar kami tidak sama - sama hancur. Berikan kami kekuatan untuk mampu melewati ombak ini. Entah akhirnya berhasil atau gagal lagi. Jangan pisahkan aku dan sultan yang sudah melampau batas cinta kami. Jangan hilang dan jangan hitamkan jalanku bersamanya. Hilangkan kabut - kabut yang selalu menghalangi jalan pandang kami.

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

WELCOME TO MY BLOG ...