Social Icons

Wednesday 11 January 2012

ANTARA AKU, KAU, DAN DIA



Inilah akhir dari kisah yang ku jalani dengan sahabat tercintaku. Sahabat yang aku kira adalah orang yang paling mengerti aku dan memahami keadaanku. Sahabat yang menemaniku sejak bertahun – tahun lamanya. Sahabat yang menggoreskan luka di ujung Cerita.
      Ini berawal ketika Arjun sahabatku, mengenal seseorang yang bernama Anin Lusiana. Seorang cewek yang merupakan adik kelas di sekolahnya. Aku dan Arjun memang tidak bersekolah ditempat yang sama. Mungkin ini salah satu faktor yang membuat hubungan kami jadi sedikit renggang. Namun hanya sedikit.
      Sebelum mengenal Anin, Arjun yang biasa aku panggil dengan sebutan “Kanda” sejak SMP dulu, ditembak seorang cewek, adik kelasnya juga, namanya Lia. Tapi Kanda bilang
      “ aku ga suka sama dia Dind, ( Dinda nama panggilan Arjun padaku )”
      “ kenapa Nda ?”
      “ dia terlalu agresif dan tipe – tipe cewek cerewet. Apalagi centilnya itu, bener – bener ga ketulungan.”
      “ ya udah lah Nda, mungkin dia bukan seseorang yang tepat buat kamu” ( tuturku )
      Semua itupun berlalu. Kanda mulai mengenal cewek itu, Anin. Sosok yang dapat mengalihkan semua kegundahan sahabatku.
      “ Dind, sepertinya aku suka dengan seseorang”
      “ siapa Nda ?”                                                   
      “ namanya Anin, Dia adik kelasku disini”
      “ oh ya ? bagus dong Nda. Tandanya kamu Bisa ngelupain Cinta kamu yang bertepuk sebelah tangan dengan Marlin dulu.”
      “ iya Dind. Ntah kenapa Dind, aku ngerasa nyaman banget. Kemarin waktu aku habis rapat OSIS, aku dan dia bercanda kecil, dan tiba – tiba dia minta gendong sama aku. Ga tau kenapa, tanpa fikir panjang aku gendong aja dia di belakang punggungku. Tapi sejak saat itu aku semakin yakin kalau aku sayang sama dia.”
      “ waaaaahh Kanda.. Belum apa – apa undah main gendong – gendongan. Apalagi kalau udah apa – apa . hehehehe “ ( aku menggoda )
      “ ah kamu Dind, bikin aku parno aja !”
      “ ya deh, maaf.. terus kamu mau ngapain Nda ?”
      “ kira – kira kalau aku tembak dia gimana ya Dind menurut kamu ?”“ aku sih terserah kamu aja Nda. Yang tau kebahagian kamu adalah diri kamu sendiri. Bukan orang lain J “
      “ Okelah Dind, besok aku akan bicara dengannya”
***
      Hari berganti. Dan pagipun telah menyambut dunia. Sesampainya Arjun disekolah, bergegaslah dia menemui Anin. Kemudian Arjun pun menyatakan Cintanya. Akhirnya merekapun jadian.
      “ Dind, aku diterima sama Anin. Ternyata dia juga suka sama aku ”
Kanda mengabariku.
      “ Waaaaaahhh.. selamat ya Nda ? aku ikut seneng denger kabar ini J “
      “ iya Dind, makasih ya ?”
      “ tapi kamu udah cerita tentang aku ke dia kan Nda ? aku ga mau ada salah faham seperti dlu. Saat kamu masih dengan Bunga”
      “ udah Dind, dia bilang dia ngerti. Aku juga udah jelasin tentang Kanda dan Dinda. Dan diapun bisa terima itu semua. Aku bahagia banget sekarang Dind, semoga dia jadi yang terakhir untukku”
      Tapi ternyata inilah awal keretakan hubungan kami. Sejak Arjun bersama Anin, dia sangat jarang mengabari ku. Sangat jarang aku bisa bercerita dan mengeluarkan semua penatku. Diapun juga semakin jarang menceritakan keadaannya. Arjun sudah tidak seperti dulu. Dia bukan sahabat yang aku kenal. Seperti orang asing dengan wajah familiar.
***
      Suatu hari, sebelum aku berangkat sekolah, aku datang kerumahnya. Setelah Arjun bilang kepadaku bahwa dia telah mengalami kecelakaan. Sampai dirumahnya aku langsung menemui Arjun.
      “ apanya yang sakit Nda ?”
      “ Cuma sedikit sakit dibagian perut Dind, disini ( menunjuk ke arah perutnya )”
      “ tapi ga ada yang parah kan Nda ? aku ga mau kamu kenapa – kenapa. Inget Motto Persahabatan kita Nda
            KAU ADALAH BAGIAN HIDUPKU, DAN AKUPUN MENJADI BAGIAN DALAM HIDUPMU, SEKALI BERARTI, SETELAH ITU BARU MATI
Jadi kalau ada apa –apa dengan kamu, aku juga ngerasain itu Nda”
      “ iya, tapi makasih ya udah jenguk aku”
      “iya Nda, sama – sama. Aku berangkat sekolah dulu ya, kamu istirahat aja dirumah. Tunggu sampai keadaan kamu pulih.”
      Kemudian akupun berjabat tangan dengannya. Ntah kenapa aku ingin sekali memeluknya saat itu. Tapi aku ga bisa melakukannya. Aku ingin melepaskan Jabat tangan itu, tapi dia menahan hingga berlangsung lumayan lama. Aku ga tau apa maksud dari semua ini. Akhirnya akupun menarik tanganku. Takut nanti aku tiba- tiba tidak bisa menahan perasaanku untuk memeluknya. Saat itulah aku merasa aneh dengan hubungan kami. Tiba – tiba aku merasa sangat takut kehilangannya.
***
      Sore itu, Aku membutuhkan kamus bahasa Jepang. Aku ingat bahwa Arjun memilikinya. Spontan akupun langsung mengirim sms padanya
      “ Nda, besok pagi aku kerumah kamu, aku pinjem kamus B.jepang kamu. Jadi jangan berangkat sekolah dulu ya Nda ??... ”
      “ jangan sebut – sebut nama itu lagi”
      “ apa maksud kamu ?”
      “ ya. Jangan pernah panggil aku dengan sebutan Kanda lagi”
      Aku bingung. Kenpa tiba – tiba Arjun ngomong kasar seperti ini padaku.
      “ Anin ga suka kita panggil – panggil seperti itu. aku ga mau dia marah”
      “ tapi kamu bilang semua ini dia bisa terima. Kamu tau kan ?, panggilan itu sudah mengakar di lidahku sejak SMP dulu. Dan ini sangat – sangat sulit untuk dihilangkan”
      “ kamu mau aku dan Anin putus ?”
      “ bukan gitu. Aku cuma ingin jangan campur adukkan persahabatan kita dengan hubungan kamu dengan Anin”
      “ sudahlah. Kalau kamu masih ingin aku terus bersama dia, jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu lagi untuk seterusnya “
      Aku sudah tidak bisa meneruskan percakapan dalam sms itu. mungkin aku memang harus membuang Kanda dan Dinda yang selama bertahun – tahun sudah menemaniku. Aku berfikir, mungkin ini memang jalan agar mereka tidak bermasalah dengan Persahabatan ini.
      Secara spontanpun aku langsung membuka akun fceebook_ku dan ku hapus Arjun dari pertemananku.
Disatu forum yang Arjun dan Anin juga ada didalamnya, aku update status :
      “ maaf udah batalin pertemanan kita.
        #ini demi kebaikanmu ”
      Dan disitu,Arjun merespon
      “ heheehehehehehehehehehehehehhe...
sampe segitunya demi sahabatnya ”
Ga tau kenapa disitu aku bener – bener sakit membaca responnya. Aku merasa dia bersenang - senang disaat aku merasa sedih dan  berat untuk melepas semua ini. Sepertinya Kanda dan Dinda ga ada artinya dalam persahabatan kami . aku pun hanya menjawab “ y “. Dan akupun menulis dalam comment
“ awas aja kamu kalau pengorbananku ini sia – sia. Pokoknya awas aja kalau kamu sama Anin sampai putus. Aku ga rela dan ga ikhlas sama sekali ”
Disitu Anin juga merespon. Kami bertiga bicara tentang hubungan aku dengan Arjun, dan juga hubungan Arjun dengan dirinya. Disitu Arjun bener – bener ngomong kasar kepadaku. Sedangkan pada Anin begitu lembut tutur katanya.
Awalnya Anin merasa bersalah padaku. Dia bilang, karena dirinya hubungan ku dengan Arjun menjadi kacau. Dan diapun minta maaf padaku. Tapi aku bilang padanya
“ ini bukan salahmu dik, aku korbankan ini karna aku ga mau kalian nantinya putus hanya karena hal ini. Udah lah ga usah terlalu difikirin. ( aku mencoba tegar )”
      Lama kami bercakapa – cakap, aku bilang pada Anin bahwa Arjun tak seperti dulu lagi, dan dia bilang mungkin ini karna dia. Dan Aninpun juga bilang
      “ aku akan membuat dia menjadi seperti dulu. Akan ku minta dia untuk sering – sering sms kakak “
      “ aku ga mau dik dia sms aku karna kamu, bukan tulus dari hatinya. Udah lah dik, ini masalah kami, bukan urusan kamu. Yang penting kamu bisa terus bersama Arjun, itu udah cukup buat aku senang. ”
“ aku rela melepas dia. Kakak lebih membutuhkan dia daripada aku “
“ jangan ngomong seperti itu dik. Jangankamu lepas dia. Dia sangat mencintai kamu, hingga dia ngelakui seperti ini. Jangan sampai kamu putus sama dia. Atau nanti aku bener – bener kecewa sama kamu. Karna kamu gamenghargai penngorbananku”
Anin tidak membalas. Aku ga tau aku yang terlalu egois atau memang Arjun yang sewenang – wenang padaku. Ntah apa yang Anin dan Arjun bicarakan, hingga Arjun mengirimi pesan di facebookku.
“ heh ! ( nada marah ). Aku udah ga peduli ngomong kasar atau ga,kamu kenapa sih ? katanya ga ingin aku putus sama Anin, tapi kenapa kamu masih ganggu hubunganku dan dia ? apa yang salah ? kalau kamu terus – terusan bikin kayak gini, aku ga akan maafin kamu, aku udah coba sabar tapi kamu udah sangat keterlaluan. Ngerti kamu ? karna kamu juga, aku hampir putus, aku harap kamu menjauh dari aku selagi aku masih bersama Anin. Jadi sahabat itu yang pengertian, jangan so’ pengertian “
Saat aku terbangun dari tidurku yang benar –benar ga nyenyak sama seklai, aku membuka 20 pesan dari Arjun. 3 diantaranya berisi “ kenapa sih nkamu ? ”. Dan 17 lainnya blank message. Ini kata – kata yang paling membuat aku tertangis sekarang. Kata – kata yang belum pernah aku duga akan keluar dari mulutnya. Sekarang aku sadar bahwa dia sudah tidak peduli dengan ku, dengan Persabatan ini. Persahabatan yang sekarang tidak ada nilainya sama sekali.
Lama ku baca pesan itu. dan berfikir tentang tindakanku.
 “ apa aku yang egois ? ataukah dia yang tidak menngerti perasaanku ? ”
Ku buka facebookku kembali, dan keputusanku adalah memblokir facebooknya. Karena dia minta agar aku menjauhinya. Dan ini salah satu jalan untuk hal itu. dan kemudian akupun membalas sms Arjun
“ Aku minta maaf kalau memang tindakanku bikin kacau. Tapi 1 hal yang mungkin buat aku kacau juga. Saat kamu tertawa ketika aku iba. Kalau kamu bertanya – tanya kapan itu terjadi, tanya pada diri kamu sendiri . jangan Cuma ngomong perhatian – perhatian aja. Kalau kamu sendiri belum bisa ngelakuin hal itu aku ga pernah bilang tentang sifat kamu ke kamu sendiri. Kalau sejujurnya dari dulu kamu bener – bener egois dan masih banyak lainnya. Itu karna aku menghargai hubungan kita. Aku ga ingin hubungan kita itu hancur hanya karna aku bicara tentang hal – hal konyol itu. karena aku peduli. Kamu juga semakin kasar sejak kenal Anin. Tapi aku ga ambil pusing setelah kamu minta maaf. Dan jangan kira statusku di forun itu yang berbunyi “ ingin Q kamu kembali seperti dulu “ karena aku ngomongin temen –temen ku di mozar. Permintaan kamu akan aku turuti. Aku mengalah. Dan jangan pernah hubungin aku lagi selama kamu masih bersama Anin. Itu membuat aku senang, karena itu berarti kalian langgeng. Bukan berarti suatu saat aku berhenti untuk memperdulikanmu. Sampai jumpa suatu saat. Jika Tuhan menghendaki dan nafasku atau nafasmu masih berhembus. Terimakasih atas semuanya. Semoga kamu selalu mendapat yang terbaik dan selalu dalam lindungan-Nya. “
Sekarang aku mengerti akan arti perasaanku ketika berada dirumah Arjun. Jabat tangan dan rasa ingin memeluknya adalah salam perpisahan kami. Anin telah merubah semuanya. Itu yang aku rasakan. Tapi aku ga tau apakah aku bisa memaafkan Arjun dengan kata- katanya yang meluluh lantakan perasaanku. Ku harap Arjun bisa berkaca diri.
Karna ...
Aku telah kehilangan...
Kanda yang aku kenal ...





No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

WELCOME TO MY BLOG ...