Inilah akhir dari kisah yang ku jalani dengan sahabat tercintaku. Sahabat yang aku kira adalah orang yang paling mengerti aku dan memahami keadaanku. Sahabat yang menemaniku sejak bertahun – tahun lamanya. Sahabat yang menggoreskan luka di ujung Cerita.
Ini berawal ketika Arjun sahabatku, mengenal seseorang yang bernama Anin
Lusiana. Seorang cewek yang merupakan adik kelas di sekolahnya. Aku dan Arjun
memang tidak bersekolah ditempat yang sama. Mungkin ini salah satu faktor yang
membuat hubungan kami jadi sedikit renggang. Namun hanya sedikit.
Sebelum mengenal Anin, Arjun yang biasa aku panggil dengan sebutan “Kanda”
sejak SMP dulu, ditembak seorang cewek, adik kelasnya juga, namanya Lia. Tapi
Kanda bilang
“ aku ga suka sama dia Dind, ( Dinda nama panggilan Arjun padaku )”
“ kenapa Nda ?”
“ dia terlalu agresif dan tipe – tipe cewek cerewet. Apalagi centilnya itu,
bener – bener ga ketulungan.”
“ ya udah lah Nda, mungkin dia bukan seseorang yang tepat buat kamu” ( tuturku
)
Semua itupun berlalu. Kanda mulai mengenal cewek itu, Anin. Sosok yang dapat
mengalihkan semua kegundahan sahabatku.
“ Dind, sepertinya aku suka dengan seseorang”
“ siapa Nda
?”
“ namanya Anin, Dia adik kelasku disini”
“ oh ya ? bagus dong Nda. Tandanya kamu Bisa ngelupain Cinta kamu yang bertepuk
sebelah tangan dengan Marlin dulu.”
“ iya Dind. Ntah kenapa Dind, aku ngerasa nyaman banget. Kemarin waktu aku
habis rapat OSIS, aku dan dia bercanda kecil, dan tiba – tiba dia minta gendong
sama aku. Ga tau kenapa, tanpa fikir panjang aku gendong aja dia di belakang
punggungku. Tapi sejak saat itu aku semakin yakin kalau aku sayang sama dia.”
“ waaaaahh Kanda.. Belum apa – apa undah main gendong – gendongan. Apalagi
kalau udah apa – apa . hehehehe “ ( aku menggoda )
“ ah kamu Dind, bikin aku parno aja !”
“ ya deh, maaf.. terus kamu mau ngapain Nda ?”
“ kira – kira kalau aku tembak dia gimana ya Dind menurut kamu ?”“ aku sih
terserah kamu aja Nda. Yang tau kebahagian kamu adalah diri kamu sendiri. Bukan
orang lain J “
“ Okelah Dind, besok aku akan bicara dengannya”
***
Hari berganti. Dan pagipun telah menyambut dunia. Sesampainya Arjun disekolah,
bergegaslah dia menemui Anin. Kemudian Arjun pun menyatakan Cintanya. Akhirnya
merekapun jadian.
“ Dind, aku diterima sama Anin. Ternyata dia juga suka sama aku ”
Kanda mengabariku.
“ Waaaaaahhh.. selamat ya Nda ? aku ikut seneng denger kabar ini J “
“ iya Dind, makasih ya ?”
“ tapi kamu udah cerita tentang aku ke dia kan Nda ? aku ga mau ada salah faham
seperti dlu. Saat kamu masih dengan Bunga”
“ udah Dind, dia bilang dia ngerti. Aku juga udah jelasin tentang Kanda dan
Dinda. Dan diapun bisa terima itu semua. Aku bahagia banget sekarang Dind,
semoga dia jadi yang terakhir untukku”
Tapi ternyata inilah awal keretakan hubungan kami. Sejak Arjun bersama Anin,
dia sangat jarang mengabari ku. Sangat jarang aku bisa bercerita dan
mengeluarkan semua penatku. Diapun juga semakin jarang menceritakan keadaannya.
Arjun sudah tidak seperti dulu. Dia bukan sahabat yang aku kenal. Seperti orang
asing dengan wajah familiar.
***
Suatu hari, sebelum aku berangkat sekolah, aku datang kerumahnya. Setelah Arjun
bilang kepadaku bahwa dia telah mengalami kecelakaan. Sampai dirumahnya aku
langsung menemui Arjun.
“ apanya yang sakit Nda ?”
“ Cuma sedikit sakit dibagian perut Dind, disini ( menunjuk ke arah perutnya )”
“ tapi ga ada yang parah kan Nda ? aku ga mau kamu kenapa – kenapa. Inget Motto
Persahabatan kita Nda
KAU
ADALAH BAGIAN HIDUPKU, DAN AKUPUN MENJADI BAGIAN DALAM HIDUPMU, SEKALI BERARTI,
SETELAH ITU BARU MATI
Jadi kalau ada apa –apa
dengan kamu, aku juga ngerasain itu Nda”
“ iya, tapi makasih ya udah jenguk aku”
“iya Nda, sama – sama. Aku berangkat sekolah dulu ya, kamu istirahat aja
dirumah. Tunggu sampai keadaan kamu pulih.”
Kemudian akupun berjabat tangan dengannya. Ntah kenapa aku ingin sekali
memeluknya saat itu. Tapi aku ga bisa melakukannya. Aku ingin melepaskan Jabat
tangan itu, tapi dia menahan hingga berlangsung lumayan lama. Aku ga tau apa
maksud dari semua ini. Akhirnya akupun menarik tanganku. Takut nanti aku tiba-
tiba tidak bisa menahan perasaanku untuk memeluknya. Saat itulah aku merasa
aneh dengan hubungan kami. Tiba – tiba aku merasa sangat takut kehilangannya.
***
Sore itu, Aku membutuhkan kamus bahasa Jepang. Aku ingat bahwa Arjun
memilikinya. Spontan akupun langsung mengirim sms padanya
“ Nda, besok pagi aku kerumah kamu, aku pinjem kamus B.jepang kamu. Jadi jangan
berangkat sekolah dulu ya Nda ??... ”
“ jangan sebut – sebut nama itu lagi”
“ apa maksud kamu ?”
“ ya. Jangan pernah panggil aku dengan sebutan Kanda lagi”
Aku bingung. Kenpa tiba – tiba Arjun ngomong kasar seperti ini padaku.
“ Anin ga suka kita panggil – panggil seperti itu. aku ga mau dia marah”
“ tapi kamu bilang semua ini dia bisa terima. Kamu tau kan ?, panggilan itu
sudah mengakar di lidahku sejak SMP dulu. Dan ini sangat – sangat sulit untuk
dihilangkan”
“ kamu mau aku dan Anin putus ?”
“ bukan gitu. Aku cuma ingin jangan campur adukkan persahabatan kita dengan
hubungan kamu dengan Anin”
“ sudahlah. Kalau kamu masih ingin aku terus bersama dia, jangan pernah panggil
aku dengan sebutan itu lagi untuk seterusnya “
Aku sudah tidak bisa meneruskan percakapan dalam sms itu. mungkin aku memang harus
membuang Kanda dan Dinda yang selama bertahun – tahun sudah menemaniku. Aku
berfikir, mungkin ini memang jalan agar mereka tidak bermasalah dengan
Persahabatan ini.
Secara spontanpun aku langsung membuka akun fceebook_ku dan ku hapus Arjun dari
pertemananku.
Disatu forum yang Arjun
dan Anin juga ada didalamnya, aku update status :
“ maaf udah batalin pertemanan kita.
#ini demi kebaikanmu ”
#ini demi kebaikanmu ”
Dan disitu,Arjun merespon
“ heheehehehehehehehehehehehehhe...
sampe segitunya demi sahabatnya ”
sampe segitunya demi sahabatnya ”
Ga tau
kenapa disitu aku bener – bener sakit membaca responnya. Aku merasa dia
bersenang - senang disaat aku merasa sedih dan berat untuk melepas semua
ini. Sepertinya Kanda dan Dinda ga ada artinya dalam persahabatan kami . aku
pun hanya menjawab “ y “. Dan akupun menulis dalam comment
“ awas
aja kamu kalau pengorbananku ini sia – sia. Pokoknya awas aja kalau kamu sama
Anin sampai putus. Aku ga rela dan ga ikhlas sama sekali ”
Disitu Anin
juga merespon. Kami bertiga bicara tentang hubungan aku dengan Arjun, dan juga
hubungan Arjun dengan dirinya. Disitu Arjun bener – bener ngomong kasar
kepadaku. Sedangkan pada Anin begitu lembut tutur katanya.
Awalnya
Anin merasa bersalah padaku. Dia bilang, karena dirinya hubungan ku dengan
Arjun menjadi kacau. Dan diapun minta maaf padaku. Tapi aku bilang padanya
“ ini
bukan salahmu dik, aku korbankan ini karna aku ga mau kalian nantinya putus
hanya karena hal ini. Udah lah ga usah terlalu difikirin. ( aku mencoba
tegar )”
Lama kami bercakapa – cakap, aku bilang pada Anin bahwa Arjun tak seperti dulu
lagi, dan dia bilang mungkin ini karna dia. Dan Aninpun juga bilang
“ aku akan membuat dia menjadi seperti dulu. Akan ku minta dia untuk
sering – sering sms kakak “
“ aku ga mau dik dia sms aku karna kamu, bukan tulus dari hatinya. Udah
lah dik, ini masalah kami, bukan urusan kamu. Yang penting kamu bisa terus
bersama Arjun, itu udah cukup buat aku senang. ”
“ aku
rela melepas dia. Kakak lebih membutuhkan dia daripada aku “
“ jangan
ngomong seperti itu dik. Jangankamu lepas dia. Dia sangat mencintai kamu,
hingga dia ngelakui seperti ini. Jangan sampai kamu putus sama dia. Atau nanti
aku bener – bener kecewa sama kamu. Karna kamu gamenghargai penngorbananku”
Anin tidak
membalas. Aku ga tau aku yang terlalu egois atau memang Arjun yang sewenang –
wenang padaku. Ntah apa yang Anin dan Arjun bicarakan, hingga Arjun mengirimi
pesan di facebookku.
“ heh
! ( nada marah ). Aku udah ga peduli ngomong kasar atau ga,kamu kenapa sih ?
katanya ga ingin aku putus sama Anin, tapi kenapa kamu masih ganggu hubunganku
dan dia ? apa yang salah ? kalau kamu terus – terusan bikin kayak gini, aku ga
akan maafin kamu, aku udah coba sabar tapi kamu udah sangat keterlaluan. Ngerti
kamu ? karna kamu juga, aku hampir putus, aku harap kamu menjauh dari aku
selagi aku masih bersama Anin. Jadi sahabat itu yang pengertian, jangan so’
pengertian “
Saat aku
terbangun dari tidurku yang benar –benar ga nyenyak sama seklai, aku membuka 20
pesan dari Arjun. 3 diantaranya berisi “ kenapa sih nkamu ? ”. Dan 17
lainnya blank message. Ini kata – kata yang paling membuat aku tertangis
sekarang. Kata – kata yang belum pernah aku duga akan keluar dari mulutnya.
Sekarang aku sadar bahwa dia sudah tidak peduli dengan ku, dengan Persabatan
ini. Persahabatan yang sekarang tidak ada nilainya sama sekali.
Lama ku
baca pesan itu. dan berfikir tentang tindakanku.
“ apa
aku yang egois ? ataukah dia yang tidak menngerti perasaanku ? ”
Ku buka
facebookku kembali, dan keputusanku adalah memblokir facebooknya. Karena dia
minta agar aku menjauhinya. Dan ini salah satu jalan untuk hal itu. dan
kemudian akupun membalas sms Arjun
“ Aku
minta maaf kalau memang tindakanku bikin kacau. Tapi 1 hal yang mungkin buat
aku kacau juga. Saat kamu tertawa ketika aku iba. Kalau kamu bertanya – tanya
kapan itu terjadi, tanya pada diri kamu sendiri . jangan Cuma ngomong perhatian
– perhatian aja. Kalau kamu sendiri belum bisa ngelakuin hal itu aku ga pernah
bilang tentang sifat kamu ke kamu sendiri. Kalau sejujurnya dari dulu kamu
bener – bener egois dan masih banyak lainnya. Itu karna aku menghargai hubungan
kita. Aku ga ingin hubungan kita itu hancur hanya karna aku bicara tentang hal
– hal konyol itu. karena aku peduli. Kamu juga semakin kasar sejak kenal Anin.
Tapi aku ga ambil pusing setelah kamu minta maaf. Dan jangan kira statusku di
forun itu yang berbunyi “ ingin Q kamu kembali seperti dulu “ karena aku
ngomongin temen –temen ku di mozar. Permintaan kamu akan aku turuti. Aku
mengalah. Dan jangan pernah hubungin aku lagi selama kamu masih bersama Anin.
Itu membuat aku senang, karena itu berarti kalian langgeng. Bukan berarti suatu
saat aku berhenti untuk memperdulikanmu. Sampai jumpa suatu saat. Jika Tuhan
menghendaki dan nafasku atau nafasmu masih berhembus. Terimakasih atas
semuanya. Semoga kamu selalu mendapat yang terbaik dan selalu dalam
lindungan-Nya. “
Sekarang
aku mengerti akan arti perasaanku ketika berada dirumah Arjun. Jabat tangan dan
rasa ingin memeluknya adalah salam perpisahan kami. Anin telah merubah
semuanya. Itu yang aku rasakan. Tapi aku ga tau apakah aku bisa memaafkan Arjun
dengan kata- katanya yang meluluh lantakan perasaanku. Ku harap Arjun bisa
berkaca diri.
Karna ...
Aku telah kehilangan...
Kanda yang aku kenal ...